Metoda
geofisika yang dipakai luas dalam eksplorasi yaitu seismik, gravitasi,
kemagnitan dan metode elektrik. Beberapa metoda yang masih jarang digunakan di
Indonesia, yaitu radioaktivitas dan pengukuran aliran panas.
Empat
metoda tersebut di atas, sangat umum dipakai dalam pencarian cebakan
hidrokarbon serta mineral padat. Penggunaan masing-masing metoda tergantung pada tujuan yang diinginkan.
Metoda seismik dan gravitasi banyak digunakan dalam eksplorasi minyak, metoda
elektrik sering dipakai untuk pencarian cebakan bijih dan pelacakan air tanah,
sedangkan metoda magnetik dapat digunakan untuk kepentingan kedua hal itu.
Berikut ini di
bahas secara singkat metoda-metoda tersebut :
1.
Metoda Pengukuran Gravitasi
Dalam metoda gravitasi untuk eksplorasi, kita melakukan
pengukuran medan gravitasi bumi pada daerah yang diteliti. Medan gravitasi di
satu tempat dengan tempat lainnya akan
memiliki harga gravitasi yang berbeda. Hal itu disebabkan oleh adanya perbedaan
rapatmasa (density) batuan untuk jenis batuan yang berbeda, dan batuan yang
memiliki rapatmasa tinggi akan mempunyai gaya tarikan gravitasional yang lebih
besar. Suatu batuan dengan rapatmasa
tinggi dan mempunyai bentuk
struktur melengkung ke atas, misalkan antiklin, maka medan gravitasi di bagian
sumbu antiklin akan lebih besar dibandingkan pada bagian sayapnya. Contoh lain
yaitu struktur kubah garam dimana rapatmasa
batuannya lebih kecil daripada rapatmasa batuan sekitar yang diterobosnya,
dan ini dapat diketahui dengan rendahnya harga gravitasi di atas struktur
tersebut dibandingkan dengan harga gravitasi di sekitarnya.
Anomali ataupun kelainan setempat dari medan gravitasi,
yang dikerjakan dalam eksplorasi hidrokarbon, mempunyai harga sepersatujuta
atau bahkan seper-sepuluhjuta dari medan gravitasi bumi. Oleh karenanya,
peralatan pengukuran gravitasi untuk eksplorasi dirancang sedemikian rupa untuk
mengukur nilai mutlak gaya itu sendiri. Peralatan pengukuran yang modern telah
dirancang agar mampu dan cukup peka untuk mengukur hingga satu per seratus juta
dari nilai gravitasi bumi.
Metoda gravitasi akan memberikan hasil yang baik bilamana
dikerjakan pada daerah yang mempunyai
perbedaan rapatmasa yang cukup tajam. Contoh paling efektif ialah pemetaan
wilayah cekungan sedimen di mana batuan dasar (basement rocks) mempunyai rapatmasa lebih tinggi dibandingkan
dengan rapatmasa batuan di sekitarnya. Selain itu sering pula dipakai untuk
pemetaan daerah zona mineral berat, misalnya chromit.
Data yang diperoleh dari pengukuran gravitasi dapat
menimbulkan ambiguitas dalam proses interpretasi, yaitu tidak memberikan
penyelesaian unik atau tunggal, karena medan gravitasi yang serupa dapat
ditimbulkan oleh beberapa bentuk distribusi masa yang berlainan. Informasi
geologi dan geofisika lainnya akan sangat berguna dalam mengatasi masalah
ambiguitas ini.
2. Metoda Pengukuran Kemagnitan
Peta yang dihasilkan dari pengukuran kemagnitan akan
menunjukkan variasi medan magnit bumi. Variasi tersebut disebabkan oleh adanya
perubahan struktur ataupun litologi yang berbeda dengan harga kerentanan magnetik (magnetic susceptibility) yang berbeda.
Batuan
sedimen pada umumnya mempunyai harga kerentanan magnetik yang lebih kecil bila
dibandingkan dengan batuan beku ataupun batuan metamorf (relatif lebih banyak
mengandung mineral magnetit) sehingga pengukuran kemagnitan lebih ditujukkan pada pelacakan struktur dasar
cekungan sedimen ataupun pencarian zona cebakan mineral magnetit secara
langsung. Metode magnetik pada awal mulanya digunakan dalam eksplorasi minyak
dimana daerah-daerah yang menunjukkan struktur geologi dari formasi lapisan
minyak banyak terkontrol oleh keadaan topografi, patahan ataupun
punggungan pada batuan dasarnya.
Sejak
berkembangnya metoda aeromagnetik, yaitu pengukuran dengan pesawat udara, penelitian dengan cara
ini dalam eksplorasi minyak banyak ditujukan untuk mengetahui ketebalan lapisan
sedimen pada daerah-daerah di mana tak tersedia data yang baik. Interpretasi
terhadap data semacam ini menjadi kompleks, karena adanya fakta bahwa perubahan
kerentanan magnetik pada lapisan sedimen memberikan efek nyata terhadap medan
magnetik yang terukur, dibandingkan efek nyata batuan dasar dari cekungan itu
sendiri.
Untuk
kepentingan eksplorasi tambang non hidrokarbon, metoda ini digunakan untuk
melokalisasi daerah cebakan bijih yang mengandung mineral-mineral magnetik
saja.
Interpretasi data pengukuran kemagnitan akan mengalami
ambiguitas, seperti halnya gravitasi, karena kelangkaan dan keunikan inherent
dalam metoda potensial. Oleh karenanya, adanya informasi geologi akan membantu
menyelesaikan ketidakpastian dari interpretasi akhir.
3. Metoda Elektrik
Pemakaian metoda elektrik dalam geofisika eksplorasi
sering pula disebut sebagai metoda geolistrik atau resistivity sounding dan mempunyai berbagai metoda yang satu sama
lain agak berbeda dalam teknik operasionalnya. Metoda elektrik ini dimaksudkan
untuk mendapatkan informasi tentang lapisan batuan berdasarkan perbedaan harga tahanan jenis (resitivity) lapisan batuan. Metoda ini telah cukup lama digunakan
untuk pemetaan batas lapisan. Pada cara
ini kita alirkan suatu arus listrik ke dalam lapisan batuan kemudian
mencatat perbedaan potensial yang timbul dari dua elektrode yang berbeda
letaknya.
Dalam
bidang teknik sipil, metoda ini dipakai untuk menentukan kedalaman batuan dasar
yang dipandang kuat untuk peletakan fondasi bangunan yang diinginkan. Untuk
keperluan penelitian airtanah, metoda geolistrik digunakan untuk mendeteksi
posisi penyebaran akuifer serta dapat digunakan untuk mencari lapisan-lapisan
berair asin. Dalam bidang penelitian panasbumi, metoda ini digunakan untuk
melokalisir daerah pengumpulan panas yang berada di dekat permukaan.
Beberapa metoda
yang dapat digolongkan dalam kelompok pengukuran secara elektrik yaitu:
1. Metoda
potensial diri (self potensial
method) : untuk mendeteksi adanya mineral-mineral tertentu yang bereaksi
dengan elektrolit akibat aliran arus listrik sehingga menimbulkan peristiwa
potensial elektrokimia. Misalkan endapan sulfida, akan menimbulkan potensial
elektrokimia pada bagian atasnya dan itu dapat dideteksi dengan elektrode di
perumukaan tanah.
2. Metoda
elektromagnetik, mendeteksi sifat reduksi dari batuan yang terdapat di
bawah permukaan. Suatu arus bolak-balik dimasukkan ke dalam permukaan bumi,
dengan bantuan jaringan koil kemudian amplitudo dan perbedaan fase potensial
yang terjadi dapat diukur di permukaan. Cara ini banyak dipakai untuk
eksplorasi bijih besi ataupun cebakan metal.
3. Metoda
telurik dan magnetotelurik, merupakan cara pemantauan arus
elektromagnetik alamiah yaitu arus alam tersebut melalui material lapisan bumi
yang berbeda komposisi dan sifat kelistrikannya.
4. Metoda
resistivitas dan magnetotelurik banyak dikembangkan di Rusia dan Kanada
untuk pemetaan cekungan pada tahap awal dari eksplorasi minyak bumi. Sedangkan
metoda telurik banyak dikembangkan oleh ahli dari Prancis untuk penelitian di
Eropa dan Afrika. Pada daerah-daerah lain di dunia, metoda resistivitas cukup
sering dipakai untuk eksplorasi mineral dan energi panas bumi.
4. Metoda
Seismik Bias
Dalam penggunaan seismik bias maka alat perekam sinyal
seismik diletakkan relatif jauh dari titik peledakan dinamit sehingga jarak itu
lebih besar dibandingkan kedalaman horison lapisan batuan yang akan dideteksi.
Gelombang getara hasil ledakan sebagian besar akan menjalar secara horisontal
di dalam lapisan tanah, dan waktu yang diperlukan untuk perjalanan itu, untuk
berbagai jarak dari sumber ke penerima, akan memberi informasi tentang kecepatan
dan kedalaman horison bawah permukaan. Meskipun metoda seismik bias tidak akan
memberikan banyak informasi atau gambaran struktural yang tepat sebagaimana
pada seismik pantul, tetapi akan memberikan informasi kecepatan gelombang pada
lapisan pembias dan akan berguna bagi ahli geofisika untuk mengetahui jenis
litologinya. Cara ini umumnya lebih cepat untuk meliput suatu wilayah yang sama
luas dibandingkan seismik pantul sehingga menguntungkan secara ekonomis.
Seismik pantul cukup baik untuk daerah berstruktur dengan
permukaan berkecepatan tinggi semisal dasar atau bagian atas dari lapisan
batugamping. Jika hal itu merupakan target geologinya. Bila untuk mengetahui
bentuk dan kedalaman cekungan sedimen dengan pemetaan permukaan dasar cekungan
sedimen dengan pemetaan permukaan dasar cekungan, metoda seismik bias cukup
edektif dan ekonomis untuk kebutuhan tersebut. Karena kecepatan gelombang pada
batuan di sekitarnya, maka metoda ini cukup baik pula untuk mendeteksi struktur
diapirif semacam kubah garam. Dalam keadaan yang favorabel, metoda ini dapat
dipakai untuk mendeteksi dan menentukan sesar tegak zona patahan pada
formasi-formasi berkecepatan tinggi, seperti batu gamping masip atau batuan
dasar cekungan.
Seismik bias
jarang digunakan dalam eksplorasi minyak, umumnya dipakai untuk kepentingan
pekerjaan teknik sipil.
1.
Metoda Seismik
Pantul
Dengan metoda seismik pantul, keadaan struktur lapisan
batuan di bawah permukaan dapat diketahui dengan baik. Cara ini berdasarkan
atas perekaman pulsa seismik di permukaan yang disebabkan oleh sumber getar
buatan, yaitu peletusan dinamit di dekat permukaan tanah (ditanam pada
kedalaman dangkal) ataupun dengan cara mekanis semisal pemukulan palu.
Gelombang getaran yang terjadi akan merambat melalui media lapisan batuan, dan
sebagian gelombang tersebut akan dipantulkan oleh bidang batas antar lapisan
sehingga bergerak kembali ke permukaan tanah. Gelombang pantul direkam oleh
peralatan tertentu (disebut geofon) yang cukup peka terhadap getaran di
permukaan tanah. Alat-alat perekam diletakkan pada jarak-jarak tertentu
terhadap titik sumbernya.
Variasi waktu datang gelombang pantul tersebut akan
mencerminkan adanya kondisi struktural tertentu dari lapisan di bawah
permukaan. Kedalaman bidang antar lapisan dapat dihitung jika kita ketahui
waktu datang gelombang pantul serta data
kecepatan gelombang di dalam lapisan batuan. Untuk mengetahui kecepatan
gelombang maka dilakukan uji coba pada lobang pemboran. Pada perkembangan
terakhir ini, data seisimik pantul telah dapat digunakan untuk mengidentifikasi
jenis liltologi terutama berdasar kecepatan dan karakteristik getaran.
Sedangkan untuk mengetahui adanya hidrokarbon didasarkan atas data amplitudo
pantulan dan indikator seismik lainnya.
Metoda seismik merupakan teknik prospeksi yang baik untuk
mengetahui keadaan struktur bawah permukaan. Hasil rekaman dari penampang
seismik sangat mirip dengan hasil rekonstruksi struktur yang dilakukan oleh
ahli geologi, tetapi ahli geologi perlu bersikap hati-hati untuk
menginterpretasi data seismik tersebut agar mendapat hasil interpretasi yang
tepat, kecuali bila data rekaman seismik betul-betul berkualitas tinggi. Pada
kondisi yang ideal, relief struktural dapat ditentukan dengan ketelitian
sekitar 3 - 6 meter.
Metoda ini mampu untuk menghasilkan peta struktural dari
setiap horison geologi yang memberikan harga pantulan, tetapi horison itu
sendiri tidak dapat diidentifikasi tanpa informasi geologi berdasarkan data lubang pemboran. Data
seismik pantul dapat digunakan untuk menentukan harga kecepatan rata-rata, dan
sesuatu yang penting dari kacamata geologi, kecepatan interval pada lapisan yang kurang dari beberapa ratus
meter. Informasi ini menyajikan setidak-tidaknya suatu indikator statistik
tentang litologi.
Dengan metoda seismik pantul maka dapat dilokalisasi dan
dipetakan adanya struktur antiklin, patahan, kubah garam, dan terumbu. Beberapa
darinya berasosiasi dengan akumulasi minyak bumi dan gas. Beberapa bentuk
penipisan stratigrafi semacam bentuk melidah atau perubahan fasies. Dalam segala
hal, keberhasilan eksplorasi untuk mengetahui akumulasi minyak bumi secara
stratigrafis dengan seismik pantul membutuhkan koordinasi yang baik antara ahli
geologi dengan ahli seismik.
2.
Metoda
Radioaktif
Untuk pencarian cebakan mineral yang mengandung uranium
digunakan peralatan yakni geigercounter
ataupun scillometer untuk mengukur
besarnya radiasi persatuan waktu. Dengan penggunaan alat tersebut maka metoda
ini dapat dimasukkan dalam salah satu cara prospeksi geofisika. Pada lubang
pemboran kadang dilakukan deteksi litologi dengan alat neutron-log, sedangkan scillometer dipakai pada operasional dengan
pesawat udara.
3.
Metoda
Pengukuran Lubang Pemboran ( well
logging)
Cara ini banyak dibahas dalam bidang ilmu Geologi
Minyakbumi dan Teknik Reservoir Minyakbumi.
Peralatan pengukuran dimasukkan ke dalam lubang pemboran dan melakukan
pengukuran sifat fisik batuan. Beberapa tipe peralatan antara lain :
Neutron-Log, Resistivity-Log, Density-Log, Gama-ray Log, . Cara ini merupakan
hal yang umum dilakukan dalam pemboran eksplorasi minyak bumi. Untuk
kepentingan praktis, metoda dan cara perhitungan telah dikembangkan oleh
perusahaan Schlumberger.
Wynn casino: What was the first casino in Las Vegas
ReplyDeleteWynn and Encore Las Vegas are two of the finest 안동 출장안마 resorts in Las 울산광역 출장마사지 Vegas. The 울산광역 출장샵 Wynn and the Encore are 청주 출장샵 two of the finest resorts in Las Vegas. The Wynn 경상남도 출장안마 and Encore are two of the finest resorts in Las