Search This Blog

Tuesday, June 21, 2022

PRINCIPLES OF SEDIMENTOLOGY AND STRATIGRAPHY BOGGS

4TH SAM BOGGS, JR


DOWNLOAD PRINSIP SEDIMENTOLOGI DAN STRATIGRAFI


DOWNLOAD FILE LEWAT GOOGLE DRIVE

BATUAN PIROKLASTIK DAN KLASIFIKASINYA

 BATUAN PIROKLASTIK DAN KLASIFIKASINYA

        Berdasarkan etimologinya Piroklastik (berasal dari bahasa Yunani, "Pyro" yang berarti api dan "Clastic" yang berarti pecah) adalah material klastik yang tersusun dari fragmen batuan yang dihasilkan dan dikeluarkan oleh erupsi gunung api yang bersifat eksplosif. Fragmen batuan individu dikenal sebagai piroklast. Batuan piroklastik merupakan salah satu jenis endapan vulkaniklastik, yaitu endapan yang didominasi oleh partikel vulkanik. Vulkanisme menghasilkan berbagai macam batuan: batuan beku dan batuan piroklastik. batuan beku terbentuk dari pembekuan magma didalam gunung berapi ataupun melalui pembekuan lava (magma yang keluar dan atau mengalir ke permukaan). Batuan piroklastik terbentuk akibat dari proses erupsi eksplosif atau letusan eksplosif yang sangat energik yang kaya akan volatil. peningkatan volume spontan gas yang disebabkan oleh dekompresi selama naik dari bagian dalam bumi benar-benar menghancurkan lelehan disekitarnya dan melontarkannya menjauh dari kawah. karena bentuk pengendapannya, sebagian jatuh kedalam wilayah bayuan sedimen.

Berdasarkan ukuran batuan piroklastik dibagi:

• ash Berukuran < 2 mm
• lapilli 
Berukuran 2-64
• bombs 
Berukuran > 64 mm
• Partikel padat dari gunung berapi yang berukuran > 64 mm disebut blocks

Lapili
Lapili 

Blocks


Ash


Bombs

Berdasarkan distribusi ukurannya, batuan piroklastik dapat diklasifikasikan menggunakan grafik berikut:




Material piroklastik dapat diendapkan dari aliran piroklastik, batuan yang diendapkan dari proses tersebut disebut ignimbrit. Ignimbrit umumnya terdiri dari kristal, batu apung (busa magma), fragmen litik, dan matrik yang kaya abu.



Batuan piroklastik dapat diklasifikasikan menggunakan fragmen yang tertanam dalam matriks:

Klasifikasi batuan piroklastik berdasarkan komposisi fragmen (Pettijohn, 1975)


Dalam magma, gas dilarutkan pada tekanan tinggi, tetapi keluar saat magma naik ke permukaan. Eksolusi gas menghasilkan vesikel, atau gelembung, di magma. Piroklast mafik dengan vesikel yang melimpah disebut cinder atau scoria, sedangkan magma vesikular felsik disebut batu apung. Tekstur yang sangat vesikular menyebabkan batu apung memiliki kerapatan di bawah 1, yang berarti akan mengapung di atas air. Dalam batu apung, lapisan dinding gelembung seperti kaca. Karena batu apung menjadi terkikis selama pengangkutan dalam aliran piroklastik, pecahan kaca berbentuk segitiga atau jam pasir sering terlihat dalam matriks abu. Ini adalah dinding gelembung yang rusak. Pecahan kaca juga dapat ditemukan di beberapa endapan piroklastik mafik.